Bobol Dinding, 2 Napi Berbahaya Kabur dari Penjara New York
New
York, - Dua narapidana pembunuhan berhasil kabur dari penjara terbesar
berpengamanan maksimum di New York, Amerika Serikat. Operasi pengejaran
besar-besaran pun dilakukan. Dalam pengumumannya, kepolisian negara
bagian New York menyatakan, kedua napi bernama Richard Matt dan David
Sweat telah melarikan diri dari penjara Clinton Correctional Facility di
Dannemora, New York pada Sabtu, 6 Juni waktu setempat.
Beberapa jam kemudian, Gubernur New York, Andrew Cuomo mengumumkan di
Twitter, bahwa dirinya batal hadir ke acara lomba pacuan kuda Belmont
Stakes guna mengunjungi penjara tersebut.
"Ini dua orang yang berbahaya, salah satunya dipenjara atas pembunuhan
seorang wakil sheriff (kepala polisi daerah-red), jadi ini orang-orang
yang berbahaya," ujar Cuomo kepada wartawan. "Dan mereka tak bisa
dianggap enteng," imbuhnya seperti dilansir AFP, Minggu (7/6/2015).
Lebih dari 200 aparat dikerahkan dalam operasi perburuan kedua napi
tersebut. Operasi ini dibantu oleh berbagai kekuatan pendukung taktis,
termasuk tim SWAT, unit K-9 dan sejumlah helikopter.
Kedua napi tersebut kabur dengan membobol dinding sel penjara.
Disampaikan Cuomo, keduanya menggunakan alat khusus untuk mengebor
dinding sel. Menurut Cuomo, selama ini belum pernah ada yang kabur dari
penjara yang dibuka sejak tahun 1845 tersebut. "Dengan begitu, ini suatu
tindakan yang luar biasa," cetus Cuomo.
Menurut kepolisian, Matt (48) dan Sweat (34) diketahui menghilang pada
pukul 05.30 waktu setempat saat pemeriksaan tempat tidur. Kedua pria itu
sengaja meninggalkan baju-baju mereka di tempat tidur untuk menimbulkan
kesan bahwa mereka masih berada di sel mereka.
Sweat telah divonis penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan
bersyarat atas pembunuhan seorang wakil sheriff. Sementara Matt
dipenjara 25 tahun atas penculikan dan pembunuhan seorang pria. Belum
jelas apakah kedua pria itu bersenjata atau telah mendapatkan bantuan
dalam merencanakan pelarian ini.
2 Napi Berbahaya Kabur, Gubernur New York Umumkan Hadiah Rp 1,3 M
New York, - Kepolisian New York, Amerika Serikat tengah memburu dua
narapidana berbahaya yang kabur dari penjara terbesar berpengamanan
maksimum di kota Dannemora, New York. Kedua terpidana pembunuhan itu
melarikan diri dengan melubangi tembok sel dengan alat bor listrik.
Gubernur New York Andrew Cuomo, seperti dilansir kantor berita AFP,
Senin (8/6/2015), mengumumkan hadiah uang US$ 100 ribu (sekitar Rp 1,3
miliar) bagi informasi yang mengarah ke penangkapan kedua napi tersebut.
Richard Matt (48) dan David Sweat (34) diketahui menghilang dari Lembaga
Pemasyarakatan Clinton di kota kecil Dannemora, sekitar 65 kilometer
dari provinsi Quebec, Kanada pada Sabtu (7/6) pukul 05.30 pagi waktu
setempat saat pengecekan tahanan. Polisi menyebutkan kedua tahanan itu
menempati sel yang bersebelahan dan membuat lubang di tembok bagian
belakang dengan menggali semalam suntuk.
Mereka kemudian membuat satu anjungan, dan menggunakan alat bor listrik
untuk membuat lubang di tembok metal dan pipa pemanas. Akhirnya kedua
pria itu berhasil menembus bagian dalam terowongan yang berada di bagian
dalam penjara, dan keluar melalui penutup lubang di jalanan. Belum
diketahui bagaimana mereka bisa mendapatkan alat bor listrik atau
mengetahui rute dari terowongan ke jalanan.
Sekitar 200 penegak hukum dikerahkan mencari di wilayah sekitar
Dannemora didukung dengan anjing-anjing pelacak dan
helikopter-helikopter polisi. Polisi pun meminta warga untuk memberitahu
pihak berwenang jika melihat mereka.
Cuomo menekankan agar warga jangan mendekati mereka. "Ini dua orang yang
berbahaya, salah satunya dipenjara atas pembunuhan seorang wakil
sheriff, jadi ini orang-orang yang berbahaya," ujar Cuomo kepada
wartawan. "Dan mereka tak bisa dianggap enteng," imbuhnya. Matt dihukum
karena pembunuhan, penculikan dan perampokan setelah berkelahi dengan
seorang pria hingga tewas pada tahun 1997. Dia menjalani hukuman 25
tahun penjara. Sedangkan Sweat dinyatakan bersalah dalam pembunuhan
tingkat pertama atas wakil sheriff Kevin Tarsia tahun 2002 dan menjalani
hukuman penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat.
Menurut Cuomo, selama ini belum pernah ada yang bisa kabur dari penjara
yang dibangun pada tahun 1845 tersebut. "Dengan begitu, ini suatu
tindakan yang luar biasa," cetus Cuomo.
Update!
Kabur Mengebor Tembok, 2 Napi AS Tinggalkan Pesan Mengejek
New York, - Kaburnya dua tahanan berbahaya dari penjara berpengamanan
maksimum di New York, Amerika Serikat mencengangkan otoritas setempat.
Mereka mengebor dinding sel dengan alat bor listrik, hingga menembus
terowongan dan keluar melalui penutup lubang di jalanan tanpa ketahuan.
Keduanya bahkan sempat meninggalkan pesan bernada mengejek.
Pesan bertuliskan "Have a nice day" itu ditempelkan pada tembok besi sel
mereka yang dilubangi dengan alat-alat listrik. Yang menjadi
pertanyaan: bagaimana kedua terpidana pembunuh itu bisa kabur dengan
cara mengebor seperti itu tanpa terdengar para tahanan lain? Gubernur
New York Andrew Cuomo yakin, bahwa tidak mungkin kedua napi bisa
menggunakan alat-alat listrik untuk mengebor tembok besi, pipa dan
bebatuan tanpa ada yang tahu.
"Saya berbicara dengan dua tahanan dan mengatakan, 'Kamu pasti orang
yang tidurnya sangat pulas," ujar Cuomo dalam acara Good Morning America
di stasiun televisi ABC. "Mereka terdengar, mereka pasti terdengar,"
cetus Cuomo seperti dilansir News.com.au, Senin (8/6/2015).
Richard Matt (48) dan David Sweat (34) diketahui menghilang dari Lembaga
Pemasyarakatan Clinton di kota kecil Dannemora, sekitar 65 kilometer
dari provinsi Quebec, Kanada pada Sabtu (7/6) pukul 05.30 pagi waktu
setempat saat pengecekan tahanan. Polisi menyebutkan kedua tahanan itu
menempati sel yang bersebelahan dan membuat lubang di tembok bagian
belakang dengan menggali semalam suntuk.
Mereka kemudian membuat satu anjungan, dan menggunakan alat bor listrik
untuk membuat lubang di tembok metal dan pipa pemanas. Akhirnya kedua
pria itu berhasil menembus bagian dalam terowongan yang berada di bagian
dalam penjara, dan keluar melalui penutup lubang di jalanan. Belum
diketahui bagaimana mereka bisa mendapatkan alat bor listrik atau
mengetahui rute dari terowongan ke jalanan.
Sekitar 200 penegak hukum, termasuk agen FBI dikerahkan mencari di
wilayah sekitar Dannemora, didukung dengan anjing-anjing pelacak dan
helikopter-helikopter polisi. Polisi pun meminta warga untuk memberitahu
pihak berwenang jika melihat mereka.
Matt dihukum karena pembunuhan, penculikan dan perampokan setelah
berkelahi dengan seorang pria hingga tewas pada tahun 1997. Dia
menjalani hukuman 25 tahun penjara. Sedangkan Sweat dinyatakan bersalah
dalam pembunuhan tingkat pertama atas wakil sheriff Kevin Tarsia tahun
2002 dan menjalani hukuman penjara seumur hidup tanpa kemungkinan
pembebasan bersyarat. Menurut Cuomo, selama ini belum pernah ada yang
bisa kabur dari penjara yang dibangun pada tahun 1845 tersebut. "Dengan
begitu, ini suatu tindakan yang luar biasa," cetus Cuomo.
Update
'Drama' Pelarian 2 Napi Rp 1,3 M dari Penjara
Liputan6.com, New York - Dua orang yang ditahan di penjara New York, AS
yang memiliki sistem penjagaan ketat sukses kabur. Diduga kuat aksi
mereka melarikan diri dibantu orang dalam.
"Mereka membutuhkan bantuan dari seseorang. Saya tidak percaya mereka
bisa memperoleh peralatan yang mereka butuhkan tanpa bantuan seseorang,"
kata Gubernur New York, Andrew Cuomo seperti dikutip dari BBC, Selasa
(9/5/2015).
"Sangat penting bahwa kita menemukan orang-orang itu. Mereka berbahaya,
dan kami ingin memastikan mereka tidak menimbulkan korban dan lebih
berbahaya di New York," tambah dia seperti dikutip dari Telegraph.
Akibat pelarian mereka, kini ratusan karyawan dan kontraktor konstruksi
tengah diselidiki, untuk menentukan apakah mereka menyediakan alat-alat
listrik yang digunakan untuk para narapidana (napi) melarikan diri.
Richard Matt dan David Sweat kabur menggunakan alat-alat listrik, untuk
keluar dari Clinton Correctional Facility, penjara di Dannemora pada
Jumat 5 Mei malam waktu setempat. Keduanya memotong baja belakang
dinding sel, lalu memanjat dinding untuk mencapai serangkaian pipa dan
terowongan yang membawa mereka keluar bangunan sel.
Seperti dalam adegan pada film klasik 'Shawshank Redemption ', Sweat dan
Matt sukses melarikan diri melalui lubang-lubang di dinding sel mereka.
Peristiwa ini adalah pelarian pertama dari penjara yang dijuluki "Little Siberia", dalam 150 tahun terakhir.
Gubernur Cuomo mengatakan adanya renovasi penjara, membuat para pekerja
keluar-masuk penjara. Kemungkinan alat yang digunakan disediakan oleh
salah satu dari mereka.
Negara bagian New York menawarkan US$ 100.000 atau sekitar Rp 1,3 miliar
sebagai hadiah untuk informasi keberadaan kedua napi itu.
Matt dihukum 25 tahun karena membunuh pria pada tahun 1997. Sementara
Sweat menjalani sanksi seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat, atas
kasus pembunuhan wakil sherif Broome County, Kevin Tarsia.
Sejauh ini lebih dari 250 petugas sedang mencari para tahanan itu,
menggunakan anjing pelacak dan pengawasan udara. "Mereka diperkirakan
telah menyeberangi perbatasan ke Kanada atau menuju ke negara bagian
lain," kata Cuomo.
"Tidak ada yang perlu ditakuti di Kanada. Kami baik-dilindungi," kata
walikota Lacolle, Roland-Luc Beliveau di Quebec kepada CTV. Sumber : liputan6 dot com
Regards : Admin Bambang
0 komentar:
Posting Komentar