Pembukaan
Jakarta, kota kita tercinta, memiliki banyak sekali pilihan jenis alat transportasi. Mulai dari yang digerakkan manusia(becak, sepeda, dan gerobak saat banjir), beroda dua(ojek sepeda motor), beroda tiga(bemo dan bajaj), beroda empat(mobil, angkot, bus), sampai beroda banyak(kereta api). Kali ini ane akan membahas kendaraan roda tiga asal India yang telah menjadi ikon kota Jakarta, bajaj.
Demikian thread ane kali ini. Semoga thread ini
menambah pengetahuan agan-agan semua mengenai kendaraan unik beroda
tiga ini. Terima kasih telah membaca.
Sumber acuan
Sumber ke-1 (www.jakarta.go.id)
Sumber ke-2 (en.wikipedia.org)
Sumber ke-3 (megapolitan.kompas.com)
Sumber : kaskus dot com
Regards : Admin Bambang
Jakarta, kota kita tercinta, memiliki banyak sekali pilihan jenis alat transportasi. Mulai dari yang digerakkan manusia(becak, sepeda, dan gerobak saat banjir), beroda dua(ojek sepeda motor), beroda tiga(bemo dan bajaj), beroda empat(mobil, angkot, bus), sampai beroda banyak(kereta api). Kali ini ane akan membahas kendaraan roda tiga asal India yang telah menjadi ikon kota Jakarta, bajaj.
Spoiler for Sejarah:
Sejarah
Bajaj pertama kali ke masuk ke Indonesia, tepatnya Jakarta, pada tahun 1975. Kehadiran kendaraan beroda tiga asal India ini pada mulanya diharapkan dapat menggantikan becak yang sudah lebih dulu eksis sejak tahun 1936. Ketika itu pemerintah provinsi DKI Jakarta di bawah Gubernur Ali Sadikin berniat memodernisasikan Jakarta dan menganggap kehadiran becak tidak sesuai dengan model kota metropolitan yang modern dan menimbulkan kemacetan di jalanan Jakarta. Maka di zamannya, ribuan becak dirazia dan dibuang ke laut. Bajaj pun dimunculkan sebagai penggantinya. Kendaraan ini disebut bajaj karena diproduksi oleh Bajaj Auto, sebuah perusahaan otomotif India yang kini lebih terkenal sebagai produsen motor sport. Bajaj biru yang beredar di Jakarta diproduksi oleh Bajaj Auto dan TVS. Dalam bahasa Inggris, bajaj disebut Auto Rickshaw.
Bajaj pertama kali ke masuk ke Indonesia, tepatnya Jakarta, pada tahun 1975. Kehadiran kendaraan beroda tiga asal India ini pada mulanya diharapkan dapat menggantikan becak yang sudah lebih dulu eksis sejak tahun 1936. Ketika itu pemerintah provinsi DKI Jakarta di bawah Gubernur Ali Sadikin berniat memodernisasikan Jakarta dan menganggap kehadiran becak tidak sesuai dengan model kota metropolitan yang modern dan menimbulkan kemacetan di jalanan Jakarta. Maka di zamannya, ribuan becak dirazia dan dibuang ke laut. Bajaj pun dimunculkan sebagai penggantinya. Kendaraan ini disebut bajaj karena diproduksi oleh Bajaj Auto, sebuah perusahaan otomotif India yang kini lebih terkenal sebagai produsen motor sport. Bajaj biru yang beredar di Jakarta diproduksi oleh Bajaj Auto dan TVS. Dalam bahasa Inggris, bajaj disebut Auto Rickshaw.
Spoiler for Tampilan dan Cara Kerja:
Tampilan dan Cara Kerja
Bajaj yang ada di Jakarta ada dua jenis : Pertama, berwarna jingga atau oranye dengan mesin 2 tak berbahan bakar bensin/premium yang diimpor sejak 1975(gambar paling atas). Kedua, berwarna biru berbahan bakar gas(meski dengan campuran bensin)yang mulai hadir sekitar tahun 2007(gambar kedua dari atas). Namun di beberapa tempat, juga ada bajaj berwarna hijau(gambar kedua dari bawah)dan kuning(gambar paling bawah). Bajaj biru berbahan bakar gas dimaksudkan untuk meremajakan bajaj yang ada di Jakarta yang dianggap menghasilkan polusi udara cukup besar dan berisik. Mesin dan roda bajaj memakai mesin dan roda Vespa(skuter). Mesin bajaj memiliki kapasitas silinder 160 cc. Bodi bajaj terbuat dari metal drum sementara atapnya terbuat dari terpal. Mesin bajaj oranye dinyalakan dengan menarik tuas yang ada di sisi kiri kursi supir, sementara bajaj biru dengan menggunakan kunci seperti mobil. Kemudinya memiliki bentuk yang serupa dengan kemudi sepeda motor. Onderdil(suku cadang)bajaj selain diimpor dari India juga diproduksi di Tegal, Jawa Tengah. Kecepatan normal bajaj adalah 40 km/jam dengan kecepatan maksimal mencapai 70 km/jam. Pada tahun 2005, pernah dimunculkan kendaraan bernama Kancil untuk menggantikan bajaj namun tidak populer di masyarakat. Sampai Oktober 2014, ada 14.000 unit bajaj yang beroperasi di Jakarta dengan 8.000 unit di antaranya adalah bajaj oranye.
Bajaj yang ada di Jakarta ada dua jenis : Pertama, berwarna jingga atau oranye dengan mesin 2 tak berbahan bakar bensin/premium yang diimpor sejak 1975(gambar paling atas). Kedua, berwarna biru berbahan bakar gas(meski dengan campuran bensin)yang mulai hadir sekitar tahun 2007(gambar kedua dari atas). Namun di beberapa tempat, juga ada bajaj berwarna hijau(gambar kedua dari bawah)dan kuning(gambar paling bawah). Bajaj biru berbahan bakar gas dimaksudkan untuk meremajakan bajaj yang ada di Jakarta yang dianggap menghasilkan polusi udara cukup besar dan berisik. Mesin dan roda bajaj memakai mesin dan roda Vespa(skuter). Mesin bajaj memiliki kapasitas silinder 160 cc. Bodi bajaj terbuat dari metal drum sementara atapnya terbuat dari terpal. Mesin bajaj oranye dinyalakan dengan menarik tuas yang ada di sisi kiri kursi supir, sementara bajaj biru dengan menggunakan kunci seperti mobil. Kemudinya memiliki bentuk yang serupa dengan kemudi sepeda motor. Onderdil(suku cadang)bajaj selain diimpor dari India juga diproduksi di Tegal, Jawa Tengah. Kecepatan normal bajaj adalah 40 km/jam dengan kecepatan maksimal mencapai 70 km/jam. Pada tahun 2005, pernah dimunculkan kendaraan bernama Kancil untuk menggantikan bajaj namun tidak populer di masyarakat. Sampai Oktober 2014, ada 14.000 unit bajaj yang beroperasi di Jakarta dengan 8.000 unit di antaranya adalah bajaj oranye.
Spoiler for Bajaj dalam Budaya Populer:
Bajaj dalam Budaya Populer
Dalam budaya populer di Indonesia, pernah ada 2 acara sitkom yang menjadikan supir bajaj sebagai tokoh utamanya. Pertama, Bajaj Bajuri yang mengisahkan kehidupan seorang supir bajaj(diperankan Mat Solar)bernama Bajuri bersama istrinya yang agak bodoh, Oneng(diperankan oleh Rieke Dyah Pitaloka)dan mertuanya yang mata duitan, Emak(diperankan Nani Wijaya). Sitkom yang tayang di Trans TV antara tahun 2002 dan 2007 ini cukup sukses di masanya. Kedua, The Adventures of Suparman. Kisah kocak seorang supir bajaj, Suparman(diperankan Epy Kusnandar)yang tidak pernah menggunakan pintu depan melainkan meloncatinya untuk masuk ke dalam bajajnya. Serial produksi MNC Pictures ini tayang di TPI(sekarang MNCTV)pada tahun 2010-2011.
Dalam budaya populer di Indonesia, pernah ada 2 acara sitkom yang menjadikan supir bajaj sebagai tokoh utamanya. Pertama, Bajaj Bajuri yang mengisahkan kehidupan seorang supir bajaj(diperankan Mat Solar)bernama Bajuri bersama istrinya yang agak bodoh, Oneng(diperankan oleh Rieke Dyah Pitaloka)dan mertuanya yang mata duitan, Emak(diperankan Nani Wijaya). Sitkom yang tayang di Trans TV antara tahun 2002 dan 2007 ini cukup sukses di masanya. Kedua, The Adventures of Suparman. Kisah kocak seorang supir bajaj, Suparman(diperankan Epy Kusnandar)yang tidak pernah menggunakan pintu depan melainkan meloncatinya untuk masuk ke dalam bajajnya. Serial produksi MNC Pictures ini tayang di TPI(sekarang MNCTV)pada tahun 2010-2011.
Spoiler for Bajaj di Negara Lain:
Bajaj di Negara Lain
Selain di Indonesia, bajaj juga malang-melintang di beberapa negara lain. Berikut gambarnya.
Bajaj India
Bajaj Thailand(Tuk Tuk)
Bajaj Tiongkok
Bajaj Sri Lanka
Bajaj Ethiopia(Tuk Tuk)
Bajaj Peru
Bajaj Inggris
Bajaj Kuba(Coco Taxi)
Selain di Indonesia, bajaj juga malang-melintang di beberapa negara lain. Berikut gambarnya.
Bajaj India
Bajaj Thailand(Tuk Tuk)
Bajaj Tiongkok
Bajaj Sri Lanka
Bajaj Ethiopia(Tuk Tuk)
Bajaj Peru
Bajaj Inggris
Bajaj Kuba(Coco Taxi)
Sumber acuan
Sumber ke-1 (www.jakarta.go.id)
Sumber ke-2 (en.wikipedia.org)
Sumber ke-3 (megapolitan.kompas.com)
Sumber : kaskus dot com
Regards : Admin Bambang
0 komentar:
Posting Komentar