Animator Indonesia Ini Memiliki Prestasi Yang Tak Kalah Mendunia23 Jul 2015 at 15:31 WIB
ilustrasi
Animasi menyajikan berbagai hal yang tidak kita ketahui, berbagai orang yang tidak menyukai animasi bisa berubah seketika ketika melihat bagaimana proses/pembuatan sebuah animasi. salah satunya yaitu animasi film, film animasi memperlihatkan bagaimana sebuah karakter yang didesain oleh seseorang dapat bergerak dengan halus dan terlihat nyata yang hanya diberi beberapa efek dan disertai juga dengan jalan cerita yang menarik, sedih, dan berkesan. Film animasi dijamin akan selalu dikenang oleh penggemarnya hingga beberapa tahun setelahnya.
Beberapa orang berangapan bahwa membuat suatu film animasi merupakan hal yang mudah, namun jika dilihat dengan seksama proses pembuatan animasi membutuhkan waktu yang cukup lama. Pengambilan cerita, pembuatan latar, desain tokoh, dan membuat storyborad agar film animasi tersebut terlihat menyatu.
Akan tetapi, apakah anda sudah tahu siapa saja sosok animator yang berada dibalik film animasi tersebut? Jika kamu mengira kepala-kepala brilian tersebut hanya berasal dari Amerika atau Jepang saja, kamu salah besar. Beberapa animator Indonesia ternyata juga turut berjasa dalam pembuatan film animasi terkenal. Siapa sajakah para animator tersebut berikut jawabannya :
Quote:1. Rini Sugianto
Rini Sugianto adalah salah satu sosok animator Indonesia yang sudah berhasil menembus hingga level dunia. Bagaimana tidak, ia terlibat langsung dalam pembuatan beberapa film animasi seperti “The Adventures of Tintin” dan “The Avengers”. Tidak hanya itu saja, ia juga terlibat dalam pembuatan animasi film “The Hobbit: The Desolation of Smaug” dan “Teenage Mutant Ninja Turtle”. Sebagai animator, ia bertugas untuk menghidupkan karakter utama dalam film dengan jenis photorealistic. Tujuannya adalah agar karakter yang diciptakan bisa terlihat nyata. Rini mengatakan bahwa rencananya ia akan mengerjakan beberapa proyek film superhero lagi, namun untuk detailnya ia masih belum bisa menceritakannya.
Rini Sugianto, Animator Indonesia di Level Dunia
Penulis: Wicak Hidayat | Kamis, 15 Desember 2011 | 18.43 WIB
KOMPAS.com - Rini Sugianto adalah salah satu animator Indonesia yang telah sukses menembus level dunia. Ia pun terlibat dalam animasi yang cukup bergengsi, "The Adventures of Tintin" karya Steven Spielberg dan saat ini sedang mengerjakan post production animation untuk film "The Avengers". Melalui email, Kompas Tekno sempat berbincang singkat dengan Rini. Lulusan Academy of Art University, San Francisco ini mengaku mendapatkan banyak pengalaman di dunia animasi.
Dari Game ke Film
Awalnya, Rini bercerita, ia sempat kesulitan mencari kerja. Tetapi kemudian, Rini dapat kesempatan untuk magang di sebuah perusahaan game di San Francisco. "Setelah tiga bulan, mereka decided untuk hire saya full time," kenangnya. Rini pernah mencicipi menggarap animasi di beberapa studio game. Mulai dari Stormfront (pembuat game Neverwinter Nights), Offset Studio (Project Offset) dan kemudian Blur Studio (yang melahirkan game seperti Dante's Inferno, Halo dll). Sejak Agustus 2010, Rini bergabung dengan Weta Digital di Selandia Baru.
Tantangan dan Kesempatan
Meski sudah mencapai level internasional, Rini masih tampak berhati-hati untuk tidak terlalu membangga-banggakan prestasinya. Ia mengaku masih banyak tantangan yang harus dihadapi. "Tantangan paling besarnya mungkin untuk tetap menghasil(kan) animasi yang bagus. Animation industry ini very competitive, dan saingannya dari mana-mana. Lulusan-lulusan baru dari sekolah-sekolah animasi juga tidak kalah dengan animator yang sudah bekerja bertahun-tahun," ia bercerita.
Tapi sisi baiknya, ujar Rini, industri animasi adalah industri yang melibatkan banyak negara. "Jadi bisa kenal dengan orang-orang dari berbagai negara, dan bisa dapet kesempatan untuk bekerja di berbagai negara juga," paparnya.
Setelah Tintin, yang murni animasi dan digarap penuh oleh Weta Digital, Rini sekarang mengerjakan animasi pasca produksi untuk film The Avengers. Perbedaannya cukup mencolok karena Avengers dikerjakan oleh beberapa perusahaan dan merupakan film live action. Bagi penggemar film dari komik tentunya The Avengers salah satu yang dinanti-nantikan. Ini akan menjadi titik temu beberapa film laris seperti Captain America, Iron Man dan Thor. Sayangnya, Rini belum bisa membocorkan apa-apa dari film itu.
Animasi Indonesia
Rini mengaku cukup memperhatikan perkembangan animasi di Indonesia. Bahkan selama satu tahun terakhir, ia terlibat sebagai juri dalam sebuah kompetisi yang diadakan komunitas IndoCG. Menurut Rini, ia mengamati adanya perbaikan kualitas dari animasi yang dihasilkan Indonesia. Animator Indonesia yang bekerja di berbagai negara juga semakin banyak. Ia pun berharap Indonesia bisa menghasilkan karya animasi yang semakin baik. Tak menutup kemungkinan pula akan lahirnya film animasi layar lebar maupun studio animasi kelas atas dari Indonesia. Kepada para animator di Tanah Air, ia berpesan: "Saya selalu bilang untuk never give up, there's always a way. Terus juga untuk animator-animator: Always ask for critiques. Itu cara paling gampang untuk memajukan skill kita sendiri."
Semoga kisah Rini bisa jadi motivasi dan inspirasi para penggiat animasi dalam negeri untuk terus berkarya.
Editor: Reza Wahyudi
Sumber
Quote:2. Griselda Sastrawinata
Griselda adalah sosok yang hobi menggambar, dan siapa sangka ternyata hobinya itulah yang kini membuatnya mendunia. Wanita ini pindah ke AS sejak kelas 2 SMA dan menamatkan sekolahnya di sana sebelum kemudian melanjutkan di Art Center College of Design di Pasadena, AS. Saat ini, Griselda bekerja di salah satu studio film animasi besar yakni Dreamwork. Selain itu, ia juga berprofesi sebagai pengajar di almamater kampusnya untuk ilmu komunikasi visual. Selama ia bekerja di Dreamwork, ia ternyata ikut terlibat dalam pembuatan film animasi terkenal Shrek, Kungfu Panda, dan Monster Aliens Inc.Quote:3. Andre Surya
Andre Surya mengenyam pendidikan jurusan Desain Komunikasi Visual di Universitas Tarumanegara, Jakarta. Ia kemudian berhasil bekerja di perusahaan Lucasfilm di Singapore yang juga merupakan perusahaan yang didirikan oleh George Lucas, sutradara film Star Wars. Ia ikut andil dalam pembuatan film Iron Man, Star Trek, Terminator Salvation, Transformers: Revenge of the Fallen, Iron Man 2, serta Indiana Jones and the Kingdom of the Crystal Skull. Setelah sukses 10 tahun berkecimpung dalam pembuatan animasi skala global, kini ia kembali ke Indonesia untuk mengembangkan perusahaannya sendiri, Enspire Studio.
Quote:4. Christiawan Lie
Christiawan
Lie lulus dari ITB kemudian berhasil mendapatkan beasiswa full bright
di jurusan Sequential Art atau komik di Savannah College of Art and
Design. Ia selanjutnya berhasil ikut terlibat dalam pembuatan film
animasi Transformers 3, GI Joe, Spiderman 4, Starwars dan Lord of the
Rings. Ia juga memiliki kemampuan hebat dalam menggambar. Buktinya,
karyanya kemudian dipilih dalam pembuatan GI Joe Sigma 6. Kini ia
mendirikan Caravan Studio di Indonesia dengan tujuan untuk mengembangkan
dunia animasi di Indonesia.Quote:5. Marsha Chikita
Marsha Chikita adalah putri dari pasangan Ikang Fawzi dan Marissa Haque. Ia memulai karirnya sebagai seorang animator sejak magang di perusahaan Las’ Copaque Production. Karena kerja kerasnya dan kemampuanya, Kiki akhirnya diterima sebagai pegawai tetap di perusahaan tersebut. Ia juga terlibat langsung dalam pembuatan film animasi terkenal asal Malaysia, Upin Ipin. Kini, Marsha Chikita telah kembali di Indonesia untuk mendirikan perusahaan animasi khas Indonesia. Bersama lima orang rekannya, Marsha membuat perusahaan animasi independen bernama Monso House.Quote:6. Michael Reynold Tagore
Jika kamu terkagum-kagum dengan detail mulus di film The Hobbit, The Avenger atau Iron Man 3, maka itu semua berkat tangan dingin Michael Reynold Tagore. Pria asal Surabaya ini menjadi salah satu orang yang dipercaya untuk membuat kostum-kostum Iron Man. Dalam pembuatan film animasi komputer Happy Feet 2, Reynold bekerja membuat tampilan salju dan background datarannya. Sedangkan untuk film The Hobbit, ia bertugas memperhalus gambar komputer agar baik penonton ataupun pembuatnya tidak bisa membedakan mana yang asli manusia dan mana yang manipulasi komputer. Nah, deretan nama-nama tersebut membuktikan bahwa orang Indonesia juga mampu berprestasi dan berkecimpung di dunia internasional. Makanya, kalau kamu ingin seperti mereka, terus berjuang dan berusaha keras, ya!
ilustrasi
Animasi menyajikan berbagai hal yang tidak kita ketahui, berbagai orang yang tidak menyukai animasi bisa berubah seketika ketika melihat bagaimana proses/pembuatan sebuah animasi. salah satunya yaitu animasi film, film animasi memperlihatkan bagaimana sebuah karakter yang didesain oleh seseorang dapat bergerak dengan halus dan terlihat nyata yang hanya diberi beberapa efek dan disertai juga dengan jalan cerita yang menarik, sedih, dan berkesan. Film animasi dijamin akan selalu dikenang oleh penggemarnya hingga beberapa tahun setelahnya.
Beberapa orang berangapan bahwa membuat suatu film animasi merupakan hal yang mudah, namun jika dilihat dengan seksama proses pembuatan animasi membutuhkan waktu yang cukup lama. Pengambilan cerita, pembuatan latar, desain tokoh, dan membuat storyborad agar film animasi tersebut terlihat menyatu.
Akan tetapi, apakah anda sudah tahu siapa saja sosok animator yang berada dibalik film animasi tersebut? Jika kamu mengira kepala-kepala brilian tersebut hanya berasal dari Amerika atau Jepang saja, kamu salah besar. Beberapa animator Indonesia ternyata juga turut berjasa dalam pembuatan film animasi terkenal. Siapa sajakah para animator tersebut berikut jawabannya :
Quote:1. Rini Sugianto
Spoiler for Lihat fotonya di sini gan::
Rini Sugianto adalah salah satu sosok animator Indonesia yang sudah berhasil menembus hingga level dunia. Bagaimana tidak, ia terlibat langsung dalam pembuatan beberapa film animasi seperti “The Adventures of Tintin” dan “The Avengers”. Tidak hanya itu saja, ia juga terlibat dalam pembuatan animasi film “The Hobbit: The Desolation of Smaug” dan “Teenage Mutant Ninja Turtle”. Sebagai animator, ia bertugas untuk menghidupkan karakter utama dalam film dengan jenis photorealistic. Tujuannya adalah agar karakter yang diciptakan bisa terlihat nyata. Rini mengatakan bahwa rencananya ia akan mengerjakan beberapa proyek film superhero lagi, namun untuk detailnya ia masih belum bisa menceritakannya.
Rini Sugianto, Animator Indonesia di Level Dunia
Penulis: Wicak Hidayat | Kamis, 15 Desember 2011 | 18.43 WIB
KOMPAS.com - Rini Sugianto adalah salah satu animator Indonesia yang telah sukses menembus level dunia. Ia pun terlibat dalam animasi yang cukup bergengsi, "The Adventures of Tintin" karya Steven Spielberg dan saat ini sedang mengerjakan post production animation untuk film "The Avengers". Melalui email, Kompas Tekno sempat berbincang singkat dengan Rini. Lulusan Academy of Art University, San Francisco ini mengaku mendapatkan banyak pengalaman di dunia animasi.
Dari Game ke Film
Awalnya, Rini bercerita, ia sempat kesulitan mencari kerja. Tetapi kemudian, Rini dapat kesempatan untuk magang di sebuah perusahaan game di San Francisco. "Setelah tiga bulan, mereka decided untuk hire saya full time," kenangnya. Rini pernah mencicipi menggarap animasi di beberapa studio game. Mulai dari Stormfront (pembuat game Neverwinter Nights), Offset Studio (Project Offset) dan kemudian Blur Studio (yang melahirkan game seperti Dante's Inferno, Halo dll). Sejak Agustus 2010, Rini bergabung dengan Weta Digital di Selandia Baru.
Tantangan dan Kesempatan
Meski sudah mencapai level internasional, Rini masih tampak berhati-hati untuk tidak terlalu membangga-banggakan prestasinya. Ia mengaku masih banyak tantangan yang harus dihadapi. "Tantangan paling besarnya mungkin untuk tetap menghasil(kan) animasi yang bagus. Animation industry ini very competitive, dan saingannya dari mana-mana. Lulusan-lulusan baru dari sekolah-sekolah animasi juga tidak kalah dengan animator yang sudah bekerja bertahun-tahun," ia bercerita.
Tapi sisi baiknya, ujar Rini, industri animasi adalah industri yang melibatkan banyak negara. "Jadi bisa kenal dengan orang-orang dari berbagai negara, dan bisa dapet kesempatan untuk bekerja di berbagai negara juga," paparnya.
Setelah Tintin, yang murni animasi dan digarap penuh oleh Weta Digital, Rini sekarang mengerjakan animasi pasca produksi untuk film The Avengers. Perbedaannya cukup mencolok karena Avengers dikerjakan oleh beberapa perusahaan dan merupakan film live action. Bagi penggemar film dari komik tentunya The Avengers salah satu yang dinanti-nantikan. Ini akan menjadi titik temu beberapa film laris seperti Captain America, Iron Man dan Thor. Sayangnya, Rini belum bisa membocorkan apa-apa dari film itu.
Animasi Indonesia
Rini mengaku cukup memperhatikan perkembangan animasi di Indonesia. Bahkan selama satu tahun terakhir, ia terlibat sebagai juri dalam sebuah kompetisi yang diadakan komunitas IndoCG. Menurut Rini, ia mengamati adanya perbaikan kualitas dari animasi yang dihasilkan Indonesia. Animator Indonesia yang bekerja di berbagai negara juga semakin banyak. Ia pun berharap Indonesia bisa menghasilkan karya animasi yang semakin baik. Tak menutup kemungkinan pula akan lahirnya film animasi layar lebar maupun studio animasi kelas atas dari Indonesia. Kepada para animator di Tanah Air, ia berpesan: "Saya selalu bilang untuk never give up, there's always a way. Terus juga untuk animator-animator: Always ask for critiques. Itu cara paling gampang untuk memajukan skill kita sendiri."
Semoga kisah Rini bisa jadi motivasi dan inspirasi para penggiat animasi dalam negeri untuk terus berkarya.
Editor: Reza Wahyudi
Sumber
Quote:2. Griselda Sastrawinata
Spoiler for Lihat fotonya di sini gan::
Griselda adalah sosok yang hobi menggambar, dan siapa sangka ternyata hobinya itulah yang kini membuatnya mendunia. Wanita ini pindah ke AS sejak kelas 2 SMA dan menamatkan sekolahnya di sana sebelum kemudian melanjutkan di Art Center College of Design di Pasadena, AS. Saat ini, Griselda bekerja di salah satu studio film animasi besar yakni Dreamwork. Selain itu, ia juga berprofesi sebagai pengajar di almamater kampusnya untuk ilmu komunikasi visual. Selama ia bekerja di Dreamwork, ia ternyata ikut terlibat dalam pembuatan film animasi terkenal Shrek, Kungfu Panda, dan Monster Aliens Inc.Quote:3. Andre Surya
Spoiler for Lihat fotonya di sini gan::
Andre Surya mengenyam pendidikan jurusan Desain Komunikasi Visual di Universitas Tarumanegara, Jakarta. Ia kemudian berhasil bekerja di perusahaan Lucasfilm di Singapore yang juga merupakan perusahaan yang didirikan oleh George Lucas, sutradara film Star Wars. Ia ikut andil dalam pembuatan film Iron Man, Star Trek, Terminator Salvation, Transformers: Revenge of the Fallen, Iron Man 2, serta Indiana Jones and the Kingdom of the Crystal Skull. Setelah sukses 10 tahun berkecimpung dalam pembuatan animasi skala global, kini ia kembali ke Indonesia untuk mengembangkan perusahaannya sendiri, Enspire Studio.
Quote:4. Christiawan Lie
Spoiler for Lihat fotonya di sini gan::
Spoiler for Lihat fotonya di sini gan::
Marsha Chikita adalah putri dari pasangan Ikang Fawzi dan Marissa Haque. Ia memulai karirnya sebagai seorang animator sejak magang di perusahaan Las’ Copaque Production. Karena kerja kerasnya dan kemampuanya, Kiki akhirnya diterima sebagai pegawai tetap di perusahaan tersebut. Ia juga terlibat langsung dalam pembuatan film animasi terkenal asal Malaysia, Upin Ipin. Kini, Marsha Chikita telah kembali di Indonesia untuk mendirikan perusahaan animasi khas Indonesia. Bersama lima orang rekannya, Marsha membuat perusahaan animasi independen bernama Monso House.Quote:6. Michael Reynold Tagore
Spoiler for Lihat fotonya di sini gan::
Jika kamu terkagum-kagum dengan detail mulus di film The Hobbit, The Avenger atau Iron Man 3, maka itu semua berkat tangan dingin Michael Reynold Tagore. Pria asal Surabaya ini menjadi salah satu orang yang dipercaya untuk membuat kostum-kostum Iron Man. Dalam pembuatan film animasi komputer Happy Feet 2, Reynold bekerja membuat tampilan salju dan background datarannya. Sedangkan untuk film The Hobbit, ia bertugas memperhalus gambar komputer agar baik penonton ataupun pembuatnya tidak bisa membedakan mana yang asli manusia dan mana yang manipulasi komputer. Nah, deretan nama-nama tersebut membuktikan bahwa orang Indonesia juga mampu berprestasi dan berkecimpung di dunia internasional. Makanya, kalau kamu ingin seperti mereka, terus berjuang dan berusaha keras, ya!
0 komentar:
Posting Komentar